Salah
satu aspek pengujian kebenaran sebuah teori sains (modern) adalah
dengan melakukan eksperimen / pengamatan yang bisa diukur oleh manusia. Tidak semua pengukuran bisa diterima sains. Hasil
pengukuran baru bisa diterima jika pengukuran tersebut menghasilkan
kesimpulan yang sama saat diulang kembali. Tentu saja pengukuran ulang
tersebut harus dilakukan pada kondisi yang sama. Misalnya, kecepatan
gelombang suara di udara saat diukur sekarang, besok, minggu depan atau
tahun depan harus menunjukkan hasil yang sama.
Namun
demikian, bisa jadi sebuah teori sains tidak atau belum bisa dibuktikan
namun dipercaya kebenarannya. Teori tersebut disebut dengan postulat. Sebagai
contoh, dalam postulat kedua Relativitas Khusus Einstein mengatakan
bahwa di dalam ruang hampa, cahaya bergerak dengan kecepatan yang sama
(yaitu sekitar 300.000 km/dtk).
Pendapat
ini tidak mudah diterima oleh ilmuwan pada masa itu. Bagi pengendara
yang berada di dalam kendaraan yang sedang melaju di sebuah jalan raya,
kendaraan itu dikatakan diam (secara relatif) terhadap pengendaranya.
Tapi bagi pejalan kaki yang dilewatinya kendaraan itu bergerak
menjauhinya.
Einstein |
Salah
satu prinsip dasar pengukuran adalah bahwa tidak ada pengukuran dunia
nyata yang memiliki ketepatan sempurna. Selalu ada kesalahan dalam
setiap pengukuran. Semakin baik alat ukur maka tingkat kesalahan yang
dihasilkan akan semakin kecil. Demikian pula sebaliknya. Namun betapapun
baiknya alat ukur, kesalahan pengukuran tidak akan pernah dapat
benar-benar dihilangkan.
Fenomena kesalahan pengukuran ini disebut dengan ketidakpastian (uncertainty).
Ketidakpastian ini merupakan konsekuensi dari ketidakmampuan manusia
membuat instrumen yang dapat mencatat hasil pengukuran dengan jumlah
digit tak hingga.
Timbangan |
Jika
timbangan itu kita perbaiki sehingga mampu mengukur dengan ketelitian
hingga sepersepuluh kilogram, maka pengukuran yang mungkin dihasilkan
adalah : 0,1; 0,2;0,3;…4,9; atau 5,0 kg. Kita mungkin bisa meningkatkan
presisi alat tersebut hingga seperseratus bahkan sepersejuta kg. Kita
bisa katakan bahwa kita mungkin dapat membuat alat ukur dengan
ketelitian 10, 20, atau 1.000.000 digit. Tapi, tak hingga digit?
credit to : http://ahmuzaki.multiply.com/journal/item/3