TELEPORTASI


Teleportasi adalah pengalihan materi dari satu titik ke titik lain, kurang lebih instan, mirip dengan konsep apport, kata yang sebelumnya digunakan dalam konteks spiritualisme. Teleportasi digunakan secara luas dalam karya fiksi ilmiah dan fantasi.

Charles Fort
Kata ini teleportasi diciptakan pada tahun 1931 oleh penulis Amerika Charles Fort untuk menggambarkan penghilangan aneh dan penampilan dari anomali, yang ia menyarankan agar dapat menggabungkan, Ia menggabungkan dengan Yunani pada awalan tele - (berarti jauh) dan bahasa latin verba portare (yang berarti membawa). formal menggunakan pertama Fort kata itu dalam bab kedua dari buku 1931, Lo! : "Sebagian besar dalam buku ini saya akan mengkhususkan diri pada indikasi bahwa ada sebuah kekuatan transportory yang saya sebut Teleportasi." Fort menambahkan "aku akan dituduh telah terletak dirakit, benang, hoaks , dan takhayul .. Untuk beberapa derajat Saya kira begitu diriku Untuk tingkat tertentu, aku tidak. Saya menawarkan data . menyarankan Fort teleportasi yang mungkin dapat menjelaskan berbagai diduga paranormal fenomena, meskipun sulit untuk mengatakan apakah Fort mengambil sendiri "teori" serius atau malah digunakan untuk menunjukkan apa yang dia lihat sebagai kekurangan ilmu pengetahuan mainstream ke account untuk fenomena aneh.

Charles Bennet
Pada tahun 1993, ide tentang teleportasi berpindah dari ranah fiksi ilmiah ke dalam dunia nyata. Ini terjadi ketika fisikawan Charles bennet dan tim peneliti dari IBM mengkonfirmasikan bahwa teleportasi kuantum adalah mungkin, tapi hanya jika objek asli yang dipindahkan di hancurkan. Pencerahan ini pertama di singgung oleh Bennet pada saat annual meeting American Physical Society (APS) pada maret 1993, diikuti dengan tulisannya tentang Physical review letters pada tanggal 29 Maret 1993. Sejak saat itu, eksperimen menggunakan photons telah membuktikan bahwa teleportasi kuantum adalah mungkin.

Heisenberg
Pada tahun 1998, ahli fisika di California Institute of technology (Caltech), bersama dengan tim dari eropa, mengubah ide IBM menjadi kenyataan dengan sukses men-teleportasikan photon, partikel energi yang dalam cahaya. Grup Caltech berhasil membaca struktur atom dari photon, mengirimkan informasi ini melewati 3,28 kaki (kira-kira 1 meter) kabel koaksial dan menciptakan replikanya. Sesuai perkiraan, photon asli tidak lagi eksis setelah replica di buat.
Eksperimetn selanjutnya, tim Caltech berhasil mengatasi prinsip ketidakpastian Heisenberg, rintangan terbesar dalam teleportasi objek yang lebih besar dari photon. Prinsip ini mengatakan bahwa anda tidak dapat mengetahui lokasi dan kecepatan partikel secara bersama-sama. Tapi jika anda tidak dapat mengetahui pososo suatu partikel, lalu bagaimana anda men-teleprtasikannya? Untuk men-teleportasikan photon tanpa melanggar prinsip Heisenberg, ahli fisika Caltech menggunakan sebuah fenomena yang di sebut Entanglement.


Ilmuwan semakin terpacu untuk mengembangkan teknologi teleportasi. Hal ini tercermin dari banyaknya upaya ilmuwan di berbagai negara untuk menguji dan mencoba teleportasi. Kali ini adalah sekelompok ilmuwan dari Kanada dan Eropa berhasil memindahkan "informasi" ke tempat berjarak 145 Km menggunakan teleportasi quantum.

Upaya ini menambah keberhasilan penelitian tentang teleportasi quantum di dunia. Bulan Mei lalu, sekelompok ilmuwan China sukses melakukan teleportasi terhadap photon. Mereka berhasil memindahkan 1.100 photon menuju tempat berjarak 97 Km.

Teleportasi quantum merupakan salah satu teknologi masa depan yang terus dikembangkan. Para ahli percaya teknologi teleportasi akan menjadi hal yang penting di masa depan. Berbagai keperluan umat manusia dapat menggunakan teleportasi. Salah satu rencana penggunaan teleportasi adalah dalam bentuk komunikasi. Dengan penggunaan teleportasi, informasi akan dikirimkan dengan cepat dan aman.

Untuk pengembangan lebih jauh, teknologi teleportasi diharapkan dapat mengirimkan matter atau benda. Jika benda dapat dikirim maka berbagai kendala transportasi yang dialami saat ini dapat berkurang. Bahkan bukan mustahil teknologi ini mampu mengirimkan manusia seperti dalam film Star Trek.

Berdasarkan hukum fisika, adalah tidak mungkin untuk membuat transporter yang dapat mengirim seseorang ke lokasi tertentu secara instant, dimana akan memerlukan perjalanan dalam kecepatan cahaya.

Untuk mentransportasikan satu orang, mesin harus dapat menentukan dan menganalisa secara tepat seluruh atom yang menyusun tubuh manusia yang berjumlah 1028 atom, lebih dari 1 triliun atom. Mesin in harus dapat mengirimkan informasi ini ke lokasi lain, dimana tubuh orang akan direkonstruksi, dengan sangat akurat. Molekul atom tidak boleh bergeser meskipun hanya satu milimeter, sebab jika tidak, objek akan tiba dengan kerusakan neurologi dan fisiologi yang hebat.

Prinsip kerja mesin transporter hampir mirip dengan mesin fax namun dengan presisi yang lebih besar, duplikat seseorang akan dibuat pada titik tujuan sedangkan objek asli akan menghilang. Satu teori mengatakan bahwa teleportasi akan menggabungkan genetik cloning secara digital.
Pada biodigital cloning semacam ini, traveler (orang yang di teleportasikan) akan hilang. Pikiran original dan tubuh mereka tidak lagi eksis. Bahkan struktur atom mereka akan di susun ulang di lokasi lain yang menjadi tujuan, dan digitalisasi akan membuat ulang memori, emosi, harapan, dan mimpi sang traveler. Sehingga secara prinsip sang traveler masih eksis, tapi dalam tubuh baru dengan struktur atom yang sama dengan tubuh asli, serta dengan memori, perasaan, dan informasi yang tetap sama dengan yang asli.

Tapi sama seperti semua teknologi, para ilmuan tentu saja masih harus terus mengembangkan ide tentang teleportasi. Suatu hari, salah satu dari keturunan kita akan dapat bekerja pada suatu kantor di planet lain di luar galaksi kita dengan jarak ratusan juta tahun cahaya dari bumi. 

Tapi tentu saja ini masih jauh untuk diwujudkan. Lagi pula bagi kita yang percaya tentang adanya roh atau jiwa, hal ini sangat tidak mungkin. Jika betul prisip teleportasi seperti yang telah dijelaskan diatas, maka apakah roh/jiwa dapat ikut di teleportasikan? Secara fisik tubuh kita memang tersusun dari atom-atom, gen yang membawa sifat dan karakter juga terdiri dari atom-atom, sehingga secara teori dapat di teleportasikan.


credit to :
http://www.merdeka.com/teknologi/ilmuwan-kembali-sukses-kirim-obyek-menggunakan-teleportasi.html
http://sciencebiotech.net/teleportasi-metode-transportasi-masa-depan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Teleportasi